Pesawat Saudia Airlines untuk menambah kenyamanan ibadah
Fasilitas lounge gratis di bandara Soetta sebelum keberangkatan
Fasilitas untuk memudahkan distribusi koper selama di bandara
| Flight From | Destination | Date | Departs | Arrives |
| Jakarta | Jeddah | 30 Mar 2024 | 10:45 | 16:45 |
| Jeddah | Jakarta | 14 Apr 2024 | 03:30 | 17:20 |
Anda akan melakukan perjalanan ibadah umroh dimulai dengan melintasi Miqat, mengucapkan niat suci, dan memulai perjalanan menuju Masjidil Haram di Makkah. Di sana, Anda akan menjalani serangkaian ibadah yang meliputi thawaf, sa’i, dan diakhiri dengan tahalul.
Selain pengalaman spiritual ini, Anda juga akan memiliki kesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat bersejarah yang sangat penting di Makkah. Ini termasuk perjalanan ke Jabal Nur, Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Arafah, Mina, Muzdalifah, dan bahkan ke Gua Hira di Jabal Nur. Semua tempat ini memiliki makna sejarah yang dalam dalam Islam, yang akan menambah kekayaan pengalaman Anda selama perjalanan ibadah umroh Anda.
Ketika Anda melanjutkan perjalanan Anda ke Madinah, Anda akan tiba di kota yang penuh dengan kedamaian dan rohani. Tujuan utama Anda di Madinah adalah mengunjungi Masjid Nabawi yang indah. Di sini, Anda akan merasakan kedamaian yang luar biasa saat Anda beribadah dan berdoa di tempat yang sangat suci ini.
Selain ibadah di Masjid Nabawi, Anda juga akan memiliki kesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat bersejarah di sekitar Madinah. Ini termasuk Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Gunung Uhud, dan makam para sahabat Nabi Muhammad ﷺ. Semua tempat ini memiliki nilai sejarah yang besar dalam Islam dan akan menambah kekayaan pengalaman spiritual Anda selama kunjungan Anda ke Madinah.
Jamarat Mina, yang secara harfiah berarti “batu-batu kecil”, merujuk pada tiga dinding berbentuk pilar di lembah Mina. Tradisi melempar jumrah bermula dari kisah Nabi Ibrahim (AS) yang diuji oleh Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail (AS), atas perintah-Nya. Namun, Allah kemudian menggantikan Ismail dengan seekor domba, dan di situlah jumrah pertama kali dilempar oleh Nabi Ibrahim untuk mengusir setan yang mencoba menghalangi pelaksanaan perintah Allah.
Bagi jamaah haji, melempar jumrah adalah ritual yang menandai penolakan terhadap godaan dan ketidaksetiaan kepada Allah. Ini juga merupakan bentuk pengabdian kepada-Nya dan penegasan kembali komitmen untuk menentang segala bentuk kejahatan. Melempar jumrah dilakukan pada tiga dinding batu, yang masing-masing dikenal sebagai Jamarat al-Ula, Jamarat al-Wusta, dan Jamarat al-Aqaba.
Mina Arafah, yang juga dikenal sebagai Padang Arafah, merupakan salah satu lokasi krusial dalam ibadah haji bagi umat Islam yang melaksanakan rangkaian ritual haji di Mekkah. Terletak di sebelah timur Mekkah, Mina Arafah menjadi tempat berkumpulnya jutaan jemaah haji pada tanggal 9 Dzulhijjah, sebagai bagian dari wajib haji. Puncak kegiatan ibadah haji, yang dikenal sebagai Wukuf, berlangsung di Padang Arafah. Selama Wukuf, jemaah berdiri di bawah sinar matahari yang menyengat, berdoa, bertawaf, dan memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
Kegiatan ini menggambarkan momen spiritual yang penuh makna bagi umat Islam, di mana dianggap sebagai hari puncak haji dan kesempatan untuk memperoleh pengampunan serta mendekatkan diri kepada Allah. Keberadaan Mina Arafah sebagai tempat puncak ibadah haji dan landasan sejarah menambahkan dimensi keagamaan dan historis yang membuatnya menjadi destinasi spiritual bagi umat Islam yang menjalankan ibadah haji di kota suci Mekkah.
